Sobosihon boru Sihotang ,Putri Pertama Raja Sigodang Ulu Sihotang
Tanggapan Resmi dari DPP PPRSSB Sihotang Indonesia atas issu yang menyatakan Boru Sobosihon bukan Boru Raja Sigodang Ulu Sihotang .
SURAT TERBUKA TU SUDE POMPARAN NI RAJA SIGODANGULU SIHOTANG DOHOT BORU NA INDONESIA.
Salam sejahtra bagi kita semua.
Sehubungan adanya keresahan di Pomparan ni Raja Sigodangulu
Sihotang dohot Boruna dan bahkan juga di Pomparan Amangboru kita Simanjuntak
Sitolu Sada Ina karena adanya sekelompok orang yang mengklaim bahwa Namboru
kita nagabei Boru Sobosihon bukanlah Boru ni Ompunta Raja Sigodangulu Sihotang
melainkan Boru ni Cucu (Pahompu) ni Raja Sigodangulu Sihotang yang bernama
Pangulu Baringin.
Klaim-klaim ini sangat massive mereka propagandakan melalui
sosial media; Facebook, Group-Group WA, bahkan mereka membuat Group WA sendiri
dengan nama:
“Parsadaan Pomparan
Ompu Raja Si Godang Ulu, si 5 tali Sihotang, dohot si 2 tali, Hasugian Boruna”
Kelompok ini telah memasukkan para pomparan kedalam group
tersebut dan mereka melakukan propaganda picisan tanpa dasar untuk mempengaruhi
pomparan yang mereka masukkan ke dalam group tersebut. Banyak orang yang keluar dari group tesebut
dan meminta agar tidak memasukkannya lagi namun kelompok ini tanpa malu
memasukkan berulang-ulang bahkan ada yang sampai sampai marah karena beberapa
kali keluar namun dimasukkan lagi hingga
Saudara kita tersebut mengatakan “sirabun” pada adminnya dan mengatakan group
tersebut “group sampah” bahkan ada juga yang mengatakan agar yang dimasukkan ke
group tersebut cukup kelompoknya saja.
Adapun hal-hal yang ingin saya sampaikan dalam surat terbuka
ini sebagian sudah pernah saya sampaikan di Group WA mereka dan sebagian yang
lainnya sudah saya sampaikan kepada seorang amangboru kita yang telah terpengaruh
seperti saya sampaikan diatas, dan semua argumentasi tersebut akan saya
sampaikan lengkap di bawah ini sebagai berikut :
Bila satu generasi kita sepakati 26 tahun (perkawinan orang
batak kita asumsikan rata-rata umur 25 dan punya anak pertama adalah setelah
setahun, maka generasi berikutnya adalah tahun ke 26. Artinya keberadaan Ompung kita Raja
Sigodangulu Sihotang sudah kurang lebih 520 tahun yang lalu. Jadi tidak ada satupun diantara kita yang
hidup sekarang yang bisa jadi saksi boru siapa Boru Sobosihon kecuali hanya
mengingat TONA secara turun temurun sejak 520 tahun yang lalu dan fakta-fakta
yang ada selama ini yang bisa kita ungkapkan.
Adapun beberapa fakta dan argumentasi yang bisa saya sampaikan adalah
sebagai berikut :
Selama kurang lebih 520 tahun ini, hampir seluruh Pomparan
Raja Sigodangulu Sihotang dan Pomparan Simanjuntak Sitolu Sada Ina memahami
bahwa Boru Sobosihon adalah boru ni Raja Sigodangulu Sihotang, karena demikian
lah TONA ni akka ompung kita turun temurun sejak 520 tahun yang lalu. Adapun pengingkaran TONA ini baru muncul
tahun 2019 ketika ada seorang dari Pomparan Raja Sigodangulu Sihotang, tidak
tahu apa motivasinya membuat surat ke Punguan Simanjuntak Helvetia Medan yang
intinya mengatakan bahwa Boru Sobosihon bukanlah Boru ni Raja Sigodangulu
Sihotang melainkan boru dari cucunya yaitu Pangulu Baringin dan saat ini sudah
ada yg terpengaruh, paling tidak ada 3 orang pomparan ni Oppung kita itu
sekarang yang gencar melakukan propaganda di sosial media, mengirim WA dan
menelepon angka marga Sihotang dan Simanjuntak dan cukup massive dan saya tidak
tau berapa orang yang sudah terpengaruh akan hal ini.
Po.paran Raja Sigodangulu Sihotang termasuk angka marga na
mamukka huta di Dairi, Karo dan lain-lain saya kira sudah lebih dari 100.000
orang dan bila kita tanyakan kepada mereka semua; boru siapakah Boru
Sobosihon? 99,9999% Pasti mereka akan
menjawab Boru ni Raja Sigodangulu Sihotang, ini FAKTA. Jadi bila ada beberapa orang yang mengatakan
bahwa Boru Sobosihon Boru Pangulu Baringin saya kira patut kita abaikan.
Kedua :
Bila kita lihat Tarombo Siraja Batak yang sudah banyak
beredar, Raja Sigodangulu Sihotang adalah generasi ke 6 dari Siraja Batak dan
Raja Marsundung Simanjuntak adalah generasi ke 7 sama dengan Sipitu Tali
Sihotang; (Sipardabuan, Sorganimusu, Sitorbandolok, Sirandos, Simarsoit,
Sirajatunggal, Orangkaya Tua adalah Generasi ke 7).
Jika ada orang yang mengatakan Raja Marsundung Simanjuntak
Mongoli bukan kepada Boruni Raja Sigodangulu Sihitang melainkan boru dari salah
seorang cucunya/pahompu ni Raja Sigodangulu Sihotang rasanya terlalu jauh
generasinya, apalagi jumlah orang batak saat itu masih sangat sedikit (generasi
1 = 1 orang; generasi 2 = 2 orang; generasi 3 = 7 orang; asumsi setiap anak
punya 3 anak laki-laki, maka generasi 4 = 7 x 3 = 21 orang; generasi 5 = 21 x 3
= 63 orang; generasi 6 (generasi Sigodangulu = 63 x 3 = 189 orang; generasi 7
(generasi Raja Marsundung dan Sipitutali) = 189 x 3 = 567 orang), artinya sampai
dengan generasi ke 7, jumlah orang batak baru sekitar 850 orang laki-laki
(tidak termasuk perempuan). Jadi bila
ada yang mengatakan bahwa Boru Sobosihon bukan boru ni Raja Sigodangulu
Sihotang melainkan boru dari cucunya, rasanya generasinya terlalu jauh, apalagi
menurut “turi-turian” yang kita ketahui bahwa Raja Marsundung ketika mabalu
sudah cukup berumur, anaknya Parsuratan sudah doli-doli ketika Raja Marsundung
diajak abangnya Somba Debata (Siahaan) mengalap “Anak Boru namatua”
menyeberangi Tao Toba tu Negeri Sihotang, Samosir. Jadi sulit dipercaya perkawinan lintas
generasi terlalu jauh saat itu apalagi dikatakan Boru Sobosihon saat menikah
sudah cukup berumur atau disebut anakboru namatua.
Perlu juga direnungkan bahwa bila ada Simanjuntak yang
mengamini bahwa Raja Marsundung mangalap boru ni Pangulu Baringin yang adalah
merupakan cicit dari Sigodangulu Sihotang berarti sebelum ada marga
Simanjuntak, Sihotang sudah lebih dulu ada sebanyak 3 generasi. Jadi ini FAKTA
yang perlu kita renungkan.
Mengingat keresahan yang terjadi disebabkan propaganda
melalui sosial media yang intensive, maka pada tahun 2022 DPP - PPRSSBI telah
mengundang seluruh unsur DPP, DPD dan DPC seluruh Indonesia (rapat koordinasi)
untuk menyikapi berita-berita tersebut dan kesimpulan rapat koordinasi saat itu
bahwa seluruh peserta rapat mengatakan tidak ada keraguan Boru bahwa Sobosihon
adalah Boru ni Raja Sigodangulu Sihotang.
Bahkan Ketua DPC Kaltara yang merupakan salah seorang keturunan dari
Pangulu Baringin mengatakan demikian “Anak Pangulu Baringin ada 5 orang dan
salah satunya adalah ompung kami yang pergi ke Parlilitan dan TONA dari ompung
kami bahwa Boru Sobosihon adalah Boru ni Raja Sigodangulu Sihotang, angka par
Samosir do mandok Boru Sobosihon boru ni Pangulu Baringin dang binoto sadihari
dibahan nasida tarombo i” itulah pernyataan beliau.
Sekedar tambahan masukan untuk kita bahwa Lagu Mars SIHOTANG
juga diciptakan oleh salah seorang Pomparan Pangulu Baringin yaitu Saudara kita
Juara Sihotang, jelas syair lagu tersebut yang merupakan keyakinan beliau bahwa
Sada Boru ni Sigodangulu Sihotang Ima Boru Sobosihon namborunta nagabei
namarhamulion tu Raja Marsundung Simanjuntak jala na mamopar Simanjuntak Sitolu
Sada Ina. Ini FAKTA yang perlu kita
renungkan.
Tanggapan saya kepada salah seorang amangboru Simanjuntak
(tidak perlu saya sebut namanya) yang sudah terpengaruh propaganda, melalui
pembicaraan telepon lebih dari 2 jam :
1. Sebagai Ketua Umum PPRSSBI saya sangat keberatan adanya
Istilah Boru Torop, kapan dibuat kesepakatan itu dan apa bentuk
kesepakatannya. Karena istilah Boru
Torop suatu penghinaan bagi marga Sihotang, karena seolah-olah Sihotang
kekurangan boru. Sihotang tidak kekurangan
boru, Jika pomparan Raja Sigodangulu Sihotang kira2 100.000 orang, 50% adalah
boru, berarti Boru ni
Marga Sihotang kurang lebih 50.000 orang, jadi Sihotang
tidak kekurangan boru sampai-sampai naso
boru na dibahen gabe Boru Torop, ini
penghinaan. Status dari sekitar 50.000 orang boru ni marga Sihotang tidak
berbeda, tidak ada yang harus di istimewakan.
Sihotang memanggil Simanjuntak sebagai Boru Natua-tua, Boru Sihabolonan
dan diperlakukan berbeda adalah karena diyakini melalui TONA turun temurun
sejak 520 tahun lalu bahwa Boru Sobosihon adalah Ito ni Sipitu Tali, itu sebabnya
dikatakan Boru Natua-tua, Boru Sihabolonon.
2. Bila benar tahun 1975 lah Boru Sobosihon “disepakati”
menjadi Boru Torop, pertanyaan yang harus dijawab adalah :
- Sebelum tahun 1975, di angka ulaon ni Simanjuntak,
siapakah yang dipanggil tulangnya? Sihotang
atau Pomparan Pangulu Baringin? Atau
sebelum tahun 1975 pernahkan diulaon ni Simanjuntak memanggil “Tulang nami
Pomparan ni Pangulu Baringin”?, artinya sebelum tahun 1975 apakah tulang ni
Simanjuntak hanya Popparan Pangulu
Baringin? Ingat tidak semua
Sorganimusu merupakan Pomparan ni Pangulu
Baringin.
- Apakah masuk akal, ketika kita punya boru, marhamulion ke
MARGA X yang tentu menjadi hela kita, apakah kita bisa katakan kepada semua
masyarakat bahwa MARGA X ini menjadi Hela saya dan juga hela ni haha anggikku,
juga menjadi hela dari bapak kami namarhaha maranggi dan juga hela ni ompung
kami namarhaha maranggi? Rasanya itu tidak pernah terjadi
di budaya batak.
- Bila benar Boru Sobosihon adalah boru ni Pangulu Baringin
berarti selain dia sudah banyak boru ni Marga Sihotang selama 3 generasi s/d si
Pitu Tali,
katakan lah dalam 3 generasi tersebut sudah ada 50 orang
Boru Sihotang, pertanyaannya
kenapa hanya Hela Simanjuntak menjadi sangat istimewa bagi
Marga Sihotang? Kenapa tidak sama
perlakuan Sihotang dengan Helanya yang 50 lagi?
Atau bila saat ini selama 20 generasi Pomparan Raja Sigodangulu
Sihotang, Boru Sihotang sudah mencapai 50.000 orang, kenapa Hela yang satu itu
yaitu Simanjuntak Sitolu Sada Ina diperlakukan
istimewa? Mardikkan
Marhela? - Bila benar Boru Sobosihon
adalah boru ni Pangulu Baringin, pertanyaannya, mengapa Pomparan Raja
Sigodangulu Sihotang memberikan “Ulos Sora Buruk”
kepada Simanjuntak Sitolu Sada Ina? Mengapa yang memberikan bukan Pomparan
Pangulu Baringin??
2. Bagi siapapun yang meyakini bahwa Boru Sobosihon adalah
Boru ni Raja Sigodangulu Sihotang, saya menghimbau agar tidak mau dimasukkan ke
group-group WA atau FB atau jenis Sosmed lainnya yang sengaja dibuat sebagai
alat propaganda, biarlah hanya kelompok yang melakukan pengingkaran tarombo
tersebut yang ada di group-group tersebut, karena hanya menciptakan kegaduhan
dan membuat hati Saudara-saudaraku tidak sejahtra.
3. Semoga pihak-pihak yang mengatakan bahwa Boru Sobosihon
adalah boru ni Pangulu Baringin, setelah membaca surat terbuka ini menjadi
faham dan tidak lagi melakukan pengingkaran terhadap Tarombo ni Ompungta naung
ditonahon angka ompung kita turun temurun sejak 520 tahun yang lalu.
Semoga persatuan dan kesatuan diantara seluruh Pomparan Raja
Sigodangulu Sihotang dohot Borunya semakin terbina dengan baik. Horas.
Ttd
DPP - PPRSSBI.
Henry Sihotang
Ketua Umum
PATAR SIHOTANG SH MH
Sekretaris Pungguan
Pomparan Raja sigodang Ulu Sohotang sejabodetabek [DPD PPRSSB
SEJABODETABEK ]
NO KONTAK 082113185141
Tidak ada komentar:
Posting Komentar