Kamis, 25 Desember 2014

HUBUNGAN MARGA SITEPU DENGAN MARGA SIHOTANG



        APA  HUBUNGAN  MARGA  SITEPU   DENGAN SIHOTANG

                                    OLEH  : M. K, SITEPU dan PATAR SIHOTANG SH MH 
     ------------------------------------------------------------------------------------------------

       Masing-Masing Suku Dan Marga Atau Keluarga Ada Memiliki Tempat Asal-Usulsendiri. Kebhenikan Ini Di Akui Dalam Negara Kita Yang Berdasarkan Pancasila.

     Marga Karo-Karo Merupakan Suatu Cabang Dari Marga Yang Dimiliki Suku Karo Yang Jumlahnya 5 ( Lima )Buah, Yaitu Karo-Karo, Ginting, Perangin-Angin, Tarigan Dan Sembiring. Masing-Masing Cabang Karo-Karo Ini, Memiliki Pula Belasan Cabang Lagi. Salah Satu Cabanag Marga Karo-Karo Adalah Sitepu. Lengkapnya Karo-Karo Sitepu. Marga Karo-Karosaja Tidak Ada. Mesti Tertera Cabangnya.

     Kelompok Sitepu Ini, Banyak Sekali Jumlahnya Dan Daerahnya Pun Luas Sekali.
      Dua Kerjaan Atau Urung Sitepudi Zaman Belanda, Ialah Urung Empat Teran Dan Urung Sienem Kuta. Yang Pertama Ibu Negerinya Naman Dan Yang Ke Dua Ibu Negerinya Sukanalu. (Di Urung Empat Teran Juga Ada Nama Sukanalu.

        Di Luar Kerajaan Yang Ke Dua Ini, Kita Kenal Wilayah Yng Berpenduduk Banyak Sekalli Marga Sitepu Seperti Langkat, Deli Serdang, Liang Melas, Beganding, Kinepen, Berastepu, Gurukinayan, Lingkungan Urung Tigapancur. Begitu Juga Di Tanah Alas, Kisam Dangayo Luas. Dari Cingkes Ada Berserakke Simalungun Dengan Nama Sitopu.

      Yang Di Maksut Dengan Kuta Kemulihen, Bukanlah Desa Dari Mana Asal-Usul Marga Karo-Karo Sitepu, Tetapi Adalah Desa ‘’ Nenek Moyanngnya. Dapat Juga Di Artikan ‘’ Ingan Pusing Adbuh ‘’Atau Tempat Kelahiran. Dengan Demikian Berarti ‘’ Kuta Kemulihen ‘’ Mempunyai Terjemahan Yang Berbeda-Beda Bagi Setiap Orang, Karena Sekali Pun Kita Lahir Di Jakarta, Bukan Berarti Di Danalah ‘’ Kuta Kemulihenta,’’ Karena Taneh Pateken Nininta, Semenjak Kita Diperknalkan Dengan Marga Kita Di Sumatra Utara. Walau Pun Nenek Moyang Kita Telah Berpindah-Pindah Tururn Temurun Dari Ndeskati Ke Badiken Atau Toraja ( Kutarayat ). Lalu Ke Langkat Atau Dari Ndeskatike Naman Dan Terus Ke Kutambaru ( Liang Melas ) Terus Ke Rambah Tampu, Lalu Ke Tanjung Karang.

      Pengertian Kuta Kemuli Henta Di Serahkan Kepada Pengertian Kita Masing-Masing. Pencananga Progam Gubsu Dio Atas, Selain Menuntut Dedikasi Kita Yang Semakin Tinggal Dalam Pembangunan Daerah Sumut, Juga Secara Tidak Langsung Mengisyaratkan Agar Setiap Warga Masyarakat Asal Sumut, Di Mana Pun Dia Berada, Perlu Di Ketahui Silsilah Dan Asal Usulnya.

       Tuntunan Pergulan Dan Perkawinan Antara Suku Yang Berbeda, Sering Memaksakita Menuntutkan  Sikap Dalam Adat Perkawinan, Khususnya Bagi Masyarakat Yang Mengaku Turunan Batak, Yang Berprinsip Kekerabatan Rakut Sitelu Atau Dalihan Natolu, Guna Menetap Siapa Kalimbubu, Hula-Hul, Kula-Kula, Tondong Atau Mora. Dan Siapa Pula Senina Dongan Tebu, Senina, Sembuyak Dan Siapa Pula Pihak Anak Beru, Boru, Pamoruan Di Tambah Lagi Dengan Kebiasaan Orang Luar Yang Mengawini Wanita Batak, Menetapkan Sendiri Marga Pilihannya Untuk Dia Pakai Selama-Lamanya Sampai Turunannya, Demi Prinsip Rakut Sitelu.

       Penentuan Pilihan Ini Menjadi Hak Seseorang Sebagian Besar Belum Punya Perumusan Kesamaan. Namun Alasan Pemilihan Itu Haruslah Di Jelaskan, Sehingga Menjadi Pertimbangan Teman Yang Masih Menimbang-Nimbang Kesamaan Marganya.

       Bertahun-Tahun Menulis Diliputi Dengan Keragu-Raguan Mengenai Kesamaan Marga Karo-Karo Sitepu Dengan Marga Yang Ada Di Tapanuli Atau Pak-Pak, Simalungun Sehingga Akhirnya Karena Keharusannya Pergaulan, Argumentasi Perasaan Keimanan.
      Sebuah Buku Kecil Berjudul ( P E R S A T U A N  S I G O D A N G   U L U  S I H O T A N G ), Ada Di Tangan Saya Yang Di Cetak Tahun 1964 Di Medan. Dalam Buku Ini Tertera Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga Persatuan Tersebut, Di Lengkapi Dengan Susunan Pengurusan Dan Sebuah Tarombo Sihotang Dengan Anak-Anaknya Yang Sebagian Menyebar Ke Tanah Karo. Nama Pengutrus Yang Teteradi Sana Antara Lain :  Matang Sitepu, T.M. Sinulingga, Kok Sitepu, Dr.B. Sitepu Pandebesi, Drs. Pelar Sitepu, R.K. Sitepu, Raja Bale Barus, Ngajungken Sitepu, P. Sitepu Dan Lain-Lainnya Dari Suku Tapanuli Atau Pak-Pak.

     Terombo Yang Tertera Sebagai Berikut :

      Sihotang Sigodang Ulu Mempunyai 7 Orang Anak Lakli-Laki Dan Seorang Wanitayang Bernama Siboru Sobusihon, Yang Kawin Dengan Marga Simanjutak.
      Anak Laki-Laki Pertama Sipardabuan Pindah Ke Negeri Sumbul, Memakai Marga Siketang Manik Dan Mengembang Ke Parongil Memakai Marga Mataniari. Ada Pula Yang Pindah Ke Kutausang Yang Memakai Marga Barus. Serta Seterusnya Ke Karo Memakai Marga Karo-Karo Barus. Anak Laki-Laki Yang Ke Dua Sorganimusu. Turunannya Tidak Ada Ke Karo.
    Anak Laki-Laki Ketiga Sitorban Dolok. Turunannya Ada Pindh Ke Tanah Karo Dan Memakai Marga Sitepu Dan Bergabung Dengan Marga Karo-Karolainnya Termasuk Marga Sinibulan, Baturanggar Dan Bukit. Suku Inilah Yang Banyak Pindah Ke Tanah Alas, Gayo Dan Langkat.

      Anak Laki-Laki Ke Empat Sirandos, Turunannya Tidak Ada Ke Karo.
      Anak Laki-Laki Ke Lima Simarsoit, Turunannya Tidak Ada Ke Karo.
      Anak Laki-Laki Ke Enam  raja tunggal Hasugian. Sebagian Turunannya Pindah Ke Dairi, Disebut Siketang Lingga Dan Mengembang Ke Tanah Karo, Memakai Marga  Sinukaban, Sinulingga, Surbakti, Torong Dan Kacaribu.

       Anak Laki-Laki Ke Tujuh  orang kaya tua hasugian , Melalui Dairi Turunannya Ada Ke Tanah Karo Dan Memakai Marga Sinuraya Dan Sinuhaji.

      Menyadari Bahwa Penulis Tidak Punya Ilmu Dan Pengetahuan Lain Terombo Di Maksud, Di Samping Selaku Seorang Umat Beragama, Dimana Dalam  Salah Satu Kaidahnya Menyatakan, Harus Dan Wajiblah Menghormati Oirang Tua, Supaya Bisa Hidup Sejahtera Di Atas Bumi Ini. ‘’ Orang Tua Bukan Hanya Yang Melahirkan, Tapi Semua Saudara-Saudaranya, Bapak Dan Neneknya. Atas Dasar Inilah Penulis Berketetapan Hati Mengikuti Jejak Orang Tua Tersebut. Sehingga Menyatakan Diri Bahwa Marga Sitepu Dan Termasuk Karo-Karo Lainnya Adalah Turunan Sihotang Sigodang Ulu.

       Khusus Untuk Marga Karo-Karo Sitepu, Salah Seorang Dari Turunan Sitorban Dolok, Pada Turunan Yang Sekian, Sinapnap Nadua, Anak Dari Datuk  ( P A RA J A O N ), Dalam Pengembaraannya Dapat Membuktikan Bahwa Air Yang Di Bawa Dari Negeri Sihotang Dalam Tabu-Tabu Adalah Serupa Berat Atau Dos Katina, Deskatina Dengan Air Di Empat Teran, Sehingga Desa Kediaman Pertama Ini Di Namai Dekati Atau Ndeskatui. Kelak Dari Desa Inilahterbentuk Badiken, Pandebesi Dan Ndeskati  ( Sigarang-Garang, Naman Dan Deskati ). 

Negeri Telu Nteran Ini Belumlah Sempurna, Jikalau Tidak Raja Galunggung Yang Bernama Simanalu Adik Dari Sinapnap Nadua Dfatang Ke Sana Dan Mendirikan Sukanalu Dekah, Atas Petunjuk Abangnya Ndeskati Dan Jaminan Keamanan Dari Ipar Kandungnya, Suami Dari Beru Sitelpis Gantang, Yang Bernama Sagala Bangunrea. Ke Empat Desa Di Atalah Cikal Bakal Marga Sitepu, Di Manapun Berada, Sebagai Mana Diuraikan Terdahulu. Kerajaan Urung Empat Teran Melalui Sukanalu Berkembang Membentuk Kerajaan Baru Urung Sienem Kuta Yang Belakangan Raja Urungnya Berdudukan Di Sukanalu Simbelang, Di Bawah Landschap Adalah Sukanalu, Sukajulu, Bulanjahr, Bulanjulu. Rumanis Dan Sinaman Yang Dulunya Dari Raja Sinembah Alias Semangat. ( Di Sini Ada Kekeliruan Penulis Sedikit. Sebenarnya Enam Desa Di Maksud Adalah Sukanalu, Sukajulu, Bulanjahe, Rumanis, Sinamandan Raja Sinembah. Rajasinembah Di Ganti Namanya Sesudah Kita Merdeka Dengan Nama Semangat. Pen )

       Justru Itu Sudah Sewajarnya Setiap Orang Yang Merasa Dirinya Turunan Sitepu, Haruslah Berusaha Mengindentikasikan Dirinya Terhadap Empat Cikal Bakal Tersebut, Sekalipun Melalui Daerah Sebenarnya.

       Dengan Cara Demikian Di Harapkan, Akan Tidak Ada Orang Sitepu Pun Yang Kehilangan Induk…

         Demikian lah Hubungan marga sitepu  dan Marga Sihotang ..dan apabila ada koreksi atau Tambahan atau pun kritik silahkan di Tanggapin ,demi meningkatkan pelestarian budaya Batak ..


DITULIS KEMBALI OLEH PATAR SIHOTANG SH MH 

NOMOR KONTAK  WATSABB  082113185141

Kamis, 27 November 2014

ASAL USUL DAN SEJARAH MARGA SIHOTANG

                            SEJARAH MARGA SIHOTANG


OMPUNG SIHOTANG SIGODANG ULU berasal dari Bona Pasogit, tepatnya di Negeri Sihotang, Kecamatan Harian Kabupaten Samosir.berseberangan dengan pulau samosir dengan huta Pintu Batu dan Desa Sigaol Simbolon.. Ia adalah anak ke dua (ke-2) dari SI RAJA OLOAN yang memiliki 6 orang anak yaitu :

1. SIGANJANG ULU NAIBAHO
2. SIGODANG ULU SIHOTANG
3. BAKKARA
4. SINAMBELA
5. SIHITE
6. SIMANULLANG MANULLANG

ALKISAH , 

Waktu itu OPPUNG SI RAJA OLOAN  yang  bermukim dan berkuasa  di Daerah Desa Bakara merencanakan  menghelat pesta besar yang  akan mengundang  para BIUS  ( TOKOH ADAT ) dan Tokoh agama/ Kepercayaan  Parmalim  dari seluruh Kawasan Tano Batak  termasuk  Pulo samosir ,
Nah ..Ketika Itu Oppung Si Godang Ulu sudah besar dan Dewasa ,tetapi ada kelainan di Kepala nya nyaitu ada benjolan benjolan besar di Kepala nya . maka nya di sebut atau di panggil Namanya SI GODANG ULU .
Ada Rasa malu di Hati  Oppung Si Raja oloan kalau nanti Para Tamu Undangan Melihat Anaknya Cacat .Maka Timbul Niat untuk menyingkirkan  Si Godang Ulu  untuk  waktu yang agak lama ,dengan Cara menyuruh Mencari Kayu atau Rotan yang Panjang sekali dan harus benar benar lurus .yang akan di gunakan untuk tempat Pengikatan ( BOROTAN) Kerbau yang akan gunakan dalam acara Pesta Bius . dengan rasa Hormat dan loyalitas Si godang Ulu Kepada Bapak nya , tampa banyak pertanyaan  mengatakan  NAULI  MA AMANG  LAO PE AU MANGALULUI  ( Baik Lah Ayahannda , ananda akan pergi Mencari )  dan lansung  berangkat menuju Hutan arah Puncuk bukit  atau arah Kota panggururan sekarang .maka berangkat lah beliau mencari rotan menelusuri Hutan Belantara tampa ada rasa capek dan mengeluh . Siang dan Malam mencari , Namun belum juga ketemu Pohon Rotan yang panjang dan Lurus sesuai permintaan Ayahanda nya .setelah bebrapa minggu kemudian , dia sampai di suatu Tempat yang banyak Rotan ( Hotang ) betapa senang nya hati mendapatkan Rotan Yang tinggi dan Lurus tampa ada cacat dan ranting ,lansung dia tebang dan dengan berjalan  pelan pelan ,dia menarik Rotan yang panjang mulai dari Desa Sihotang Sekarang sampai dengan Desa Bakkara sekarang .  harus melalui Hutan Belantara dan Bukit Bukit Terjal .
Ketika mendekati Kampung halamannya , Oppung Si Godang ulu melihat  bekas bekas Pohon dan alat peralatan yang pernah di gunakan pada pesta Bius .nah ..Timbul rasa Curiga ,namun untuk memastikan ,dia mennanyakan Orang kampung sekitar ,siapa yang berpesta dan kapan , dan orang kampung itu menjawab ...AMANTA RAJAI RAJA SI RAJA OLOAN ..mendengar jawaban ini ,Oppung Si Godang Ulu Kaget dan merasa sedih . dan lansung menemui Ayahanda dan menanyakan tentang apa yang  terjadi , dan di Jawab Oppung Si raja Oloan , Pesta Sudah selesai .dan Kami menunggu Kayu atau rotan yang kamu cari ,karena terlalu lama maka kami mengunakan Kayu yang apa ada nya .dan saat itu juga Oppung Si Godang Ulu ,Kecewa bercampur sedih  dan lansung pergi meninggalkan Ayahandanya dan Kampung Bakkara , Pergi menuju Hutan Tempat Pengambilan Rotan yang panjang dan yang lurus tadi .di sana lah Oppung Si Godang Ulu Bermukim  sampai Bertemu dan menikah dengan Seorang Gadis Boru Tamba , anak raja huta Tamba yang bersebelahan dengan Huta Sihotang karena Hutan tempat Sigodang Ulu banyak Rotan ( HOTANG ) maka di sebutlah Marganya atau Panggilannya menjadi Raja Sigodang Ulu Sihotang  Yang berkuasa di Desa / Huta Sihotang .
Ompung Si Godang Ulu atau Sihotang ini memiliki 2 (dua) orang istri yaitu: Boru TAMBA dan Boru SIMBOLON.

Mereka dikaruniai 7 anak laki laki dan 1 anak perempuan.
Ke tujuh anak laki laki tersebut adalah :

1. SIPARDABUAN
2. SISORGANIMUSU
3. SITORBANDOLOK
4. SIRANDOS
5. SIMARSOIT
6. RAJA TUNGGAL HASUGIAN
7. ORANG KAYA TUA HASUGIAN

Sedangkan satu satunya wanita bernama SOBOSIHON menikah dengan RAJA MARSUNDUNG SIMANJUNTAK dan memiliki 3 (tiga) orang anak yaitu:
1. MARDAUP
2. SITOMBUK

3. HUTABULU.

PANORAMA INDAH DI DESA SIHOTANG SAMOSIR